Guru SMAN 01 Mamasa Meninggal Dunia Secara Mendadak Saat Menyusun Laporan Kegiatan Gereja

Pemprov Sulbar

Screenshot-2025-03-14-19-10-57-49-40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12

IKLAN HEAD

idulfitri-jepa

Guru SMAN 01 Mamasa Meninggal Dunia Secara Mendadak Saat Menyusun Laporan Kegiatan Gereja

Admin
Senin, 03 Februari 2025



Jepamandar.com, MAMASA,—Seorang warga Gereja Katolik yang juga merupakan guru di SMAN 01 Mamasa meninggal dunia secara mendadak saat sedang menyusun laporan kegiatan gereja, di Dusun Buntu-Buntu, Desa Sepakuan, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, pada Senin, 3 Februari 2025. Personel Polsek Mamasa, Polres Mamasa, langsung turun ke lokasi untuk menangani kejadian tersebut.


Berdasarkan keterangan saksi yang juga seorang guru, korban tengah sibuk menyusun laporan kegiatan gereja ketika tiba-tiba mengalami pingsan dan tidak sadarkan diri. Warga yang berada di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke RS Kondo Sapata guna mendapatkan penanganan medis.


Namun, pada pukul 16.30 WITA, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia. Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah korban kemudian dibawa ke RS Banua Mamase pada pukul 18.30 WITA guna dilakukan visum oleh tim medis.




Mendapat laporan tersebut, personel Polsek Mamasa segera bergerak ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan. Kapolsek Mamasa, Iptu Yunus, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah pengamanan serta berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.


"Kami segera menindaklanjuti laporan yang kami terima dengan mendatangi lokasi kejadian. Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak medis untuk memastikan penyebab kematian korban. Saat ini, keluarga telah menerima peristiwa ini sebagai musibah," ujar Iptu Yunus.


Kabar meninggalnya korban mengejutkan keluarga dan warga jemaat lainnya. Beberapa warga menyatakan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit serius yang diketahui sebelumnya. Namun, kondisi kesehatannya belakangan ini memang sedikit menurun karena kesibukan dalam berbagai kegiatan gereja.


Pihak keluarga telah menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tengah mempersiapkan prosesi persemayanan dan pemakaman yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.  Warga gereja dan warga setempat juga turut memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.


Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka, terutama bagi yang memiliki aktivitas padat dalam kegiatan sosial maupun keagamaan.


"Kami mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan tidak mengabaikan tanda-tanda kelelahan atau gangguan kesehatan. Jika merasa kurang sehat, sebaiknya segera beristirahat atau memeriksakan diri ke tenaga medis," tambah Kapolsek.


Kepergian korban meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan jemaat, serta masyarakat sekitar. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari.(*)